Minggu, 27 April 2014

Tibbun Nabawi: PENYAKIT HATI DAN BADAN

Kaidah pengobatan badan ada tiga macam. Pertama, menjaga kesehatan. Kedua, tindakan pencegahan agar tidak terjadi penularan. Ketiga, menghindari hal-hal yang merusak dan berbahaya. 

Adapun pengobatan hati diserahkan kepada para rasul dan tidak ada cara untuk mendapatkannya kecuali menggunakan resep dari mereka. Sebabnya, hati yang baik hanya bisa diperoleh dengan mengetahui nama-nama dan sifat-sifat-Nya, mendahulukan keridhaan-Nya, dan menjauhi larangan-larangan-Nya.

Pengobatan badan itu sendiri ada dua macam:
1. Pengobatan yang telah diciptakan oleh Allah pada semua jenis hewan yang berakal maupun tidak berakal, dan hal ini tidak memerlukan resep dokter, seperti mengobati rasa lapar, haus, dingin, letih, dengan hal-hal kebalikannya atau sesuatu yang bisa menghilangkannya.
 2. Pengobatan yang memerlukan pemikiran dan analisis, seperti mengobati penyakit-penyakit yang memadukan beberapa jenis penyakit yang menyebabkan kelainan. Rasulullah Saw memberikan tuntunan dengan cara mengobati diri sendiri dan memerintahkan penanganan siapapun yang sakit. Tapi beliau tidak memberikan petunjuk cara pengobatan dengan menggunakan obat-obat ramuan ataupun farmasi.

Para dokter pun sudah sepakat bahwa siapa yang bisa disembuhkan dengan makanan yang bisa dikonsumsi, maka tidak perlu disembuhkan dengan obat yang sederhana, dia tidak perlu disembuhkan dengan ramuan bermacam-macam obat. Memang bisa saja obat dianggap sebagai sesuatu yang dapat dikonsumsi. Boleh jadi ramuan beberapa jenis obat lebih bermanfaat dan dikonsumsi manusia. Tapi penyakit orang-orang yang hidup di pedalaman dan baduy tidak macam-macam.

Para dokter sendiri banyak yang mengatakan, bahwa ilmu mereka tentang pengobatan hanya sekedar analogi. Ada pula yang mengatakannya sebagai percobaan semata. Jika hal ini dibandingkan dengan wahyu para rasul dari Allah, tentu sangat jauh berbeda. Disana ada obat yang mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit, yang sama sekali di luar pikiran para dokter. Obat ini adalah sentuhan dan kekuatan hati, penyadaran dan tawakal kepada Allah, patuh, tunduk, berdoa, taubat dan memohon ampunan kepada-Nya.

 (Ibnu’l Qayyim Al-Jauziyyah, Zadu’l Ma’ad fi Hadyi Khayri’l ‘Ibad)

Minggu, 06 Oktober 2013

9 Keajaiban Sunnah Rasulullah :


1. Keajaiban Sholat Dhuha:
Dengan menjalankan Sholat Dhuha secara rutin, dapat menumbuhkan sikap syukur, sabar dan optimis. Mengawali setiap aktivitas sehari-hari dengan Sholat Dhuha memberi efek positif pada diri kita. Kebiasaan Sholah Dhuha memiliki korelasi positif dengan etos kerja. Kebiasaan Sholat Dhuha memberikan afirmasi berulang kali melalui doa yang kita baca.

2. Keajaiban Sholat Tahajud:
Orang yang membiasakan diri Sholat Tahajud adalah mereka yang sedang berjuang. Ya, perjuangan untuk mewujudkan hasrat di cintai Allah. Selain itu, orang yang berjuang untuk bangun malam, pastilah memiliki kemauan keras untuk maju dan disiplin.

3. Keajaiban membaca Al-Qur’an dan maknanya:
Salah satu cara mendayagunakan Al-Quran adalah bagaimana kita menjalani setiap situasi kehidupan kita melalui tuntunan Al-Qur’an, sehingga kita bisa berbahagia dengan Al-Qur’an.

4. Keajaiban Istigfar:
“ Barangsiapa yang melazimkan dan beristigfar secara terus menerus kepada Allah maka Allah mudahkan saat ia sulit, Allah gembirakan saat ia sedih dan Allah beri rezeki dari jalan yang tidak pernah ia duga.” (HR. Abu Daud).

5. Keajaiban Sedekah:
Semakin banyak kita memberi kepada orang lain, semakin bertambah kasih sayang Allah kepada kita. Dengan demikian, semakin banyak pahala dan rezeki yang mengalir dalam kehidupan kita.

6. Keajaiban Silaturahim:
“ Silaturahim mempermudah memperoleh rezeki dan memperpanjang umur.” (HR. Bukhari). “Silaturahim mendatangkan naungan kebahagiaan keluarga, memperlancar rezeki dan memperpanjang umur.” (HR Ahmad).

7. Keajaiban Puasa Senin Kamis:
“ Puasa dapat mencegah penyakit yang timbul karena pola makan yang berlebihan, seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis dan lain-lain.” Prof. H. M. Hembing Wijaya kusuma.

8. Keajaiban Sholat Berjamaah:
Fitrah manusia yang selalu ingin hidup bersama, menjadi sebuah hikmah mengapa Sholat pun harus di kerjakan secara bersama-sama.

9. Keajaiban Wudhu:
Menjaga Wudhu berarti menjaga anggota tubuh dan hati kita dari dosa dan kesalahan. Membiasan Berwudhu juga berarti membiasakan diri untuk menjaga anggota tubuh dan hati kita dari kesalahan. Dengan demikian, Wudhu bukan semata-mata penghapus dosa, tapi juga wasilah perbaikan diri.